Sasirangan, Fashion Khas Kalimantan Selatan
Sasirangan, fashion khas dari Kalimantan Selatan ini memang sudah tidak terdengar asing lagi bagi orang Indonesia. Awalnya, sasirangan ini digunakan sebagai ikat kepala (laung dalam bahasa banjar), juga sebagai sabuk yang dipakai para lelaki serta selendang, kerudung, atau kemben (udat dalam bahasa banjar) oleh kaum wanita.
Kain yang sudah ada sejak lama ini juga dipakai sebagai pakaian adat pada upacara-upacara adat, bahkan digunakan pada pengobatan orang yang sedang sakit. Namun, saat ini sasirangan ini tidak lagi digunakan untuk acara-acara spiritual semacam itu. Sekarang kain sasirangan ini digunakan sebagai pakaian sehari-hari masyarakat di Kalsel bahkan para pejabat sekalipun. Bahkan, setiap sekolahan menetapkan peraturan untuk murid didiknya untuk mengenakan baju sasirangan ini setiap hari jum'at untuk melestarikan kebudayaan banjar.
Kata Sasirangan sendiri berasal dari kata sirang yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit menjahit disebut dismoke/dijelujur.
Kain sasirangan itupun dibuat dengan memakai bahan kain santung, katun, sutera, yuyur, ataupun satin yang dijahit dengan cara tertentu. Kemudian disapu dengan bermacam-macam warna yang diinginkan, sehingga menghasilkan suatu busana yang bercorak aneka warna dengan motif yang menawan.
0 comments: