Sosok Sengman Disebut 'Utusan' SBY

Sosok Sengman Yang Disebut 'Utusan' SBY

Sengman Tjahja, yang disebut Ridwan Hakim putra petinggi Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, adalah pengusaha kawakan. Bisnisnya dimulai dari Palembang.

Di kota itu, Sengman dikenal sebagai pengusaha properti. Situs berita www.tempointeraktif.com pada Juni 2005 pernah memberitakan kakek tiga cucu ini. Ketika itu Sengman menjadi Direktur Utama PT Bayu Jaya Lestari Sukses, pengembang kompleks terpadu Mal Palembang Square. Pembangunan properti ini merupakan bagian dari persiapan Sumatera Selatan menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional, September 2004.

Sengman juga disebut-sebut berhasil mendapatkan lahan seluas sekitar 4 hektare dari hasil ruislag, yang semula milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, di dekat Jembatan Ampera Palembang. Di lahan itu kemudian dibangun Palembang Square. Di kompleks bisnis itu juga ada Hotel Aston. Belakangan, kompleks bisnis itu dibeli oleh Lippo Group, dan nama Hotel Aston menjadi Hotel Aryaduta.

Banyak narasumber di Palembang menyebutkan Sengman mengenal SBY jauh sebelum menjadi presiden. Sengman merintis persahabatan sejak SBY menjabat Panglima Daerah Militer Sriwijaya pada 1996-1997. Ketika itu Sengman adalah pengusaha di Kota Pempek.

Juru bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, membantah adanya dugaan keterlibatan Presiden dalam kasus impor sapi yang tengah disidangkan. Sebelumnya, dalam persidangan Ahmad Fathanah pada Kamis lalu, dalam sebuah rekaman yang diperdengarkan dalam sidang, sempat disebut nama Sengman yang disebut sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Yang pasti, yang kami ketahui bahwa tidak ada staf atau utusan yang terlibat dalam urusan impor daging yang sedang diproses di Pengadilan Tipikor saat ini. Saya jelaskan secara resmi bahwa tidak benar ada orang yang bernama Sengman yang berlaku sebagai utusan khusus," katanya di Istana Negara, Jumat, 30 Agustus 2013.

Mengenai nama Sekretaris Negara Dipo Alam yang juga sempat disebut dalam rekaman yang diputar di Tipikor, Julian mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Ia mengaku mengetahui dugaan keterlibatan Dipo dari media massa. Julian berharap agar jangan sampai fakta atau bukti yang disampaikan dalam persidangan bisa mengubah persepsi mengenai suatu kasus tertentu dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

0 comments:

Copyright © 2012 Info Terhanyar.